Sudah terhitung 2 bulan lebih
sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kota yang besar ini, 75 hari yang lalu
lebih tepatnya. Entah doa apa, amalan apa, serta kelebihan apa yang Siswa
miliki sampai bisa berada di tempat saya berpijak sekarang. Masih belum tinggi
memang? Masih belum pasti memang? Tapi tempat saya berdiri sekarang adalah
sebuah mimpi yg mungkin 2 tahun yang lalu hanya saya ucapkan sekonyong” seorang mahasiswa tingkat akhir ucapkan
karena frustasi menyelesaikan tugas Akhirnya.
Perjalanan tes ini saya mulai
dengan mendaftarkan diri saya lewat web Pertamina.com lumayan banyak memang
pendaftarnya, saya adalah pendaftar 44,587 pada saat saya mendaftarkan email
saya pada waktu itu. Entah yang memasukkan berkas jumlahnya sekian banyak 2
minggu sebelum penutupan registrasi. Tes
pertama di Daerah ini hanya 90an yang lolos ke tahap Tes Psikologi dengan IP
yang kurang lebih standard lah ya…Nilai Toefl yang sebenarnya sertifikatnya
udah ga berlaku lagi. Alhamdulillah,,saya kepanggil. Ini adalah tes ke 2 saya
setelah tepat 1 minggu sebelumnya saya tes juga d tempat yang sama hanya
berbeda ruangan saja. tes psikologinya lulus hanya saja, pada tahap wawancara
ada ketidak sinkronan dengan interviewer ane ga diterima. :D
Al-hasil tes Pertama saya lewati
dengan berbagai bekal yg saya dapatkan sebagai mahasiswa mendengarkan nasihat
senior banyak membaca buku tes psikologi, karena buat saya tes ini sudah buka
tes psikologi lagi melainkan sebuah tes yang dapat kita latih dengan banyak
melatih kita dengan soal” seperti itu. Seminggu kemudian Alhamdulillah, saya
kepanggil untuk tes ke 2.
Tibalah saat terjadi kontroversi
dalam diri saya, saya Alhamdulillah adalah mahasiswa yang telah terdaftar
sebagai Siswa Beasiswa dari Salah satu Bank BUMN, pada saat rangkaian tes ini
pihak Bank sepertinya mengetahui kalau saya sekarang sedang mengikuti berbagai
tes pekerjaan karena mengingat jadwal training mereka yang menggunakan batch sy
di perintahkan menunggu sampai akhir tahun. Saya sebagai anak pertama otomatis
setelah Sarjana ini tidak ingin lagi menjadi beban Orang Tua, oleh karena itu
saya semakin nekad untuk harus mendapatkan pekerjaan sebelum Tahun 2013
berganti. Mereka meminta komitmen saya ingin lanjut Program Beasiswa tersebut
dan bekerja sebagai ODP atau mundur dengan konsekuensi semua uang beasiswa yg
diterima harus di kembalikan. Masalahnya adalah uang tersebut setengahnya telah
saya gunakan untuk uang makan dan pengurusan Tugas Akhir kemarin. Saya di
hadapkan dengan 2 masalah.
- Mengambil
Kesempatan kerja di Bank tersebut yang sudah pasti BUMN langsung kerja hanya
saja harus menunggu sampai akhir tahun. Atau
- Saya
Mencoba peruntungan di Pertamina yang sudah masuk tahap 2. (baru tahap 2 loh)
dan kemungkinannya saya akan di Blacklist dari Bank BUMN tersebut. Dan harus
mengembalikan uang beasiswa yang saya terima yg jumlahnya,,,mmhh…lumayaan..
Berat memang pilihannya, namun
mendengarkan nasihat-nasihat Orang tua, senior, Keluarga semuanya memerintahkan
memilih yang nomor satu. Sesuatu yang pasti koq di sia”in katanya. Sebelum
pengambilan keputusan, tiba” ada pengumuman tes dari salah Satu BUMN Penglola
listrik Negeri ini sedang membuka lowongan. Iseng dalam pikiranku semakin
menjadi, I take the most stupid and challenge decision I’ve ever made. Saya
memilih yang nomor 2, walaupun sebagian besar banyak yang mengatakan saya
sombong karena menyianyiakan peluang kerja sebagai ODP di Bank BUMN saya tetap
memilih nomor 2 dan Alhamdulillah orang tua setuju. Dan menurut saya doa mereka
lebih dari cukup sebagai modal saya berjuang.
Tes di PLN dan Pertamina jalan
berdampingan hanya saja Tes di PLN jauh lebih stricht dan tempo yang singkat.
Dan Alhamdulillah dari 647 orang yang tes saat awal Psiko test hanya 17 yang
sampai di tahap wawancara Akhir.
Pengumuman tes tersebut di
umumkan pada tanggal 21 Juni 2013. Dan semua saya persiapkan mulai dari tes
pertanyaan seputar diri sendiri dan wawasan perusahaan listrik ini. Beberapa setelah panggilan itu keluar saya
mendapatkan telepon dari Pertamina Alhamdulillah saya juga lulus ke Wawancara
Akhir tanggal 4 Juli dan tempatnya di Hotel Patra Jasa Bali. Mampuss…dengan
terbata” sujud syukur dll. Saya berangkat ke Bali setelah wawancara saya
langsung kembali ke Makassar untuk wawancara Perusahaan Listrik. Saya tidak ingin membuang
kesempatan yg besar ini buat saya 2 perusahaan ini adalah perusahaan yg sangat
berpengaruh untuk negeri peluang lulus sangat amat kecil, mengingat juga nama Mahasiswa Makassar tidak dapat dipungkiri memiliki track record yg kurang baik di mata beberapa Perusahaan bonafid jadi saya siap mengambil setiap peluang sekecil apapun itu. Dan Alhamdulillah tanggal 9 Juli saat saya
berada di Rumah saya di Kampung Halaman sebuah Pesan Singkat memerintahkan saya
untuk mengecek isi email saya. Dan benar saja, Undangan masuk PLC
Pertamina saya pulang kerumah mecium tangan kedua orang tua saya. Dan sampai
sekarang kejadian itu selalu terbayang lucu betapa satu keluarga senang dengan
hasil akhir saya. 4 bulan menganggur, akan tetapi tetap saya mengingatkan diri
saya ini belum akhir ini baru PELATIHAN masih berpeluang untuk jatuh atau di
pecat selama pelatihan ini. Dan apa yang saya raih hari ini adalah sebuah
kesyukuran yang sangat besar. (to be continued..)