Kamis, 10 Oktober 2013

Perjalanan Yang Tak Tergantikan (2)

Selama pelatihan tak pernah memalukan.
di caci dimaki suatu kebanggaan...

Inilah sepenggal lagu yang sering kami nyanyikan selama Kewiraan. Ya,,,kewiraan adalah modul yang harus kita lewati untuk menyelesaikan selama pendidikan ini. 2 minggu berlatih bersama TNI membuka mata kita bahwa ada sebuah kehidupan disekitar kita yang terus melindungi kita rakyat biasa dari segala macam peluang negara lain yg mencoba menduduki negara kita.
ada beberapa modul yang menjadi inti dari kewiraan di Pusat pendidikan Infanteri ini, yang pertama adalah baris berbaris dan Bela diri militer. akan tetapi menurut saya yang harus lebih diperdalam dalam materi kewiraan ini adalah rasa memiliki negeri dan kesadaran berbangsa bernegara.
disini kita dilatih disiplin dan melakukan segala aktivitas dalam tempo yang sangat singkat dan bisa dikatakan setiap waktu kita terpakai dan tidak ada waktu santai.
kita bangun jam 4:30 pagi bersiap untuk pergi ke masjid harus mengenakan pakaian lengkap. bisa di bayangkan ga' menggunakan sepatu tentara di subuh hari. :( pagi setelah shalat Subuh dilanjutkan dengan Senam+Push Up+Sith Up bahkan klo lagi fire pelatihnya ditambah dengan lari keliling kompleks pusdikif yg luasnya sekitar 1 km bujur sangkar.
Waktu mandi hanya 15 menit itu sudah terhitung dengan buang air besar dan semua kegiatan lainnya dan 2 menit sebelum jam kumpul harus sudah berbaris dilapangan. gertakan dan push up d sini sudah biasa. bahkan dalam keadaan tertekanpun kita senantiasa bernyanyi lagu gembira..
Ya..harapan kami pastinya perjuangan selama berada di padalarang ini dapat mengubah mindset kita semua bahwa kita bekerja tidak hanya untuk memajukan diri sendiri akan tetapi juga untuk memajukan bangsa.


ceritanya harusnya lebih panjang nih tapi besok ada senam pagi..besok lagi di lanjutkan kaka.. :D KEKUATAN!!!

Minggu, 06 Oktober 2013

Perjalanan Yang Tak Tergantikan (1)

Sudah terhitung 2 bulan lebih sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kota yang besar ini, 75 hari yang lalu lebih tepatnya. Entah doa apa, amalan apa, serta kelebihan apa yang Siswa miliki sampai bisa berada di tempat saya berpijak sekarang. Masih belum tinggi memang? Masih belum pasti memang? Tapi tempat saya berdiri sekarang adalah sebuah mimpi yg mungkin 2 tahun yang lalu hanya saya ucapkan sekonyong”  seorang mahasiswa tingkat akhir ucapkan karena frustasi menyelesaikan tugas Akhirnya.
Perjalanan tes ini saya mulai dengan mendaftarkan diri saya lewat web Pertamina.com lumayan banyak memang pendaftarnya, saya adalah pendaftar 44,587 pada saat saya mendaftarkan email saya pada waktu itu. Entah yang memasukkan berkas jumlahnya sekian banyak 2 minggu sebelum penutupan registrasi.  Tes pertama di Daerah ini hanya 90an yang lolos ke tahap Tes Psikologi dengan IP yang kurang lebih standard lah ya…Nilai Toefl yang sebenarnya sertifikatnya udah ga berlaku lagi. Alhamdulillah,,saya kepanggil. Ini adalah tes ke 2 saya setelah tepat 1 minggu sebelumnya saya tes juga d tempat yang sama hanya berbeda ruangan saja. tes psikologinya lulus hanya saja, pada tahap wawancara ada ketidak sinkronan dengan interviewer ane ga diterima. :D

Al-hasil tes Pertama saya lewati dengan berbagai bekal yg saya dapatkan sebagai mahasiswa mendengarkan nasihat senior banyak membaca buku tes psikologi, karena buat saya tes ini sudah buka tes psikologi lagi melainkan sebuah tes yang dapat kita latih dengan banyak melatih kita dengan soal” seperti itu. Seminggu kemudian Alhamdulillah, saya kepanggil untuk tes ke 2.
Tibalah saat terjadi kontroversi dalam diri saya, saya Alhamdulillah adalah mahasiswa yang telah terdaftar sebagai Siswa Beasiswa dari Salah satu Bank BUMN, pada saat rangkaian tes ini pihak Bank sepertinya mengetahui kalau saya sekarang sedang mengikuti berbagai tes pekerjaan karena mengingat jadwal training mereka yang menggunakan batch sy di perintahkan menunggu sampai akhir tahun. Saya sebagai anak pertama otomatis setelah Sarjana ini tidak ingin lagi menjadi beban Orang Tua, oleh karena itu saya semakin nekad untuk harus mendapatkan pekerjaan sebelum Tahun 2013 berganti. Mereka meminta komitmen saya ingin lanjut Program Beasiswa tersebut dan bekerja sebagai ODP atau mundur dengan konsekuensi semua uang beasiswa yg diterima harus di kembalikan. Masalahnya adalah uang tersebut setengahnya telah saya gunakan untuk uang makan dan pengurusan Tugas Akhir kemarin. Saya di hadapkan dengan 2 masalah.

  1. Mengambil Kesempatan kerja di Bank tersebut yang sudah pasti BUMN langsung kerja hanya saja harus menunggu sampai akhir tahun. Atau
  2. Saya Mencoba peruntungan di Pertamina yang sudah masuk tahap 2. (baru tahap 2 loh) dan kemungkinannya saya akan di Blacklist dari Bank BUMN tersebut. Dan harus mengembalikan uang beasiswa yang saya terima yg jumlahnya,,,mmhh…lumayaan..


Berat memang pilihannya, namun mendengarkan nasihat-nasihat Orang tua, senior, Keluarga semuanya memerintahkan memilih yang nomor satu. Sesuatu yang pasti koq di sia”in katanya. Sebelum pengambilan keputusan, tiba” ada pengumuman tes dari salah Satu BUMN Penglola listrik Negeri ini sedang membuka lowongan. Iseng dalam pikiranku semakin menjadi, I take the most stupid and challenge decision I’ve ever made. Saya memilih yang nomor 2, walaupun sebagian besar banyak yang mengatakan saya sombong karena menyianyiakan peluang kerja sebagai ODP di Bank BUMN saya tetap memilih nomor 2 dan Alhamdulillah orang tua setuju. Dan menurut saya doa mereka lebih dari cukup sebagai modal saya berjuang.
Tes di PLN dan Pertamina jalan berdampingan hanya saja Tes di PLN jauh lebih stricht dan tempo yang singkat. Dan Alhamdulillah dari 647 orang yang tes saat awal Psiko test hanya 17 yang sampai di tahap wawancara Akhir.


Pengumuman tes tersebut di umumkan pada tanggal 21 Juni 2013. Dan semua saya persiapkan mulai dari tes pertanyaan seputar diri sendiri dan wawasan perusahaan listrik ini.  Beberapa setelah panggilan itu keluar saya mendapatkan telepon dari Pertamina Alhamdulillah saya juga lulus ke Wawancara Akhir tanggal 4 Juli dan tempatnya di Hotel Patra Jasa Bali. Mampuss…dengan terbata” sujud syukur dll. Saya berangkat ke Bali setelah wawancara saya langsung kembali ke Makassar untuk wawancara Perusahaan Listrik. Saya tidak ingin membuang kesempatan yg besar ini buat saya 2 perusahaan ini adalah perusahaan yg sangat berpengaruh untuk negeri peluang lulus sangat amat kecil, mengingat juga nama Mahasiswa Makassar tidak dapat dipungkiri memiliki track record yg kurang baik di mata beberapa Perusahaan bonafid jadi saya  siap mengambil setiap peluang sekecil apapun itu.  Dan Alhamdulillah tanggal 9 Juli saat saya berada di Rumah saya di Kampung Halaman sebuah Pesan Singkat memerintahkan saya untuk mengecek isi email saya. Dan  benar saja, Undangan masuk PLC Pertamina saya pulang kerumah mecium tangan kedua orang tua saya. Dan sampai sekarang kejadian itu selalu terbayang lucu betapa satu keluarga senang dengan hasil akhir saya. 4 bulan menganggur, akan tetapi tetap saya mengingatkan diri saya ini belum akhir ini baru PELATIHAN masih berpeluang untuk jatuh atau di pecat selama pelatihan ini. Dan apa yang saya raih hari ini adalah sebuah kesyukuran yang sangat besar. (to be continued..)